Kalian pasti sudah tahu jika polusi udara bisa menyebabkan kulit rusak. Ini dikarenakan jika polusi terjadi kontak dengan kulit maka tak sekadar menempel di epidermis melainkan masuk ke lapisan paling dalam. Partikel polusi sangatlah kecil, bahkan bisa 20 kali lebih kecil dari pori-pori, sehingga masuk ke lapisan dermis. Ketika masuk ke dermis, partikel polusi menyebabkan peradangan dan dehidrasi. Akhirnya, merusak kolagen dan lapisan lipid (sejenis lemak) di kulit yang mengganggu fungsi pelindung kulit dan menghilangkan elastisitas kulit.
Dampak polusi bisa membuat kulit mengalami penuaan dini, warna kulit tidak merata, bahkan kanker kulit. Clinical Associate Professor Dermatologi New York University Langone Medical Center Doris Day, M.D lewat studi dalam Journal of Investigate Dermatology membandingkan kondisi kulit wanita di pedesaan dan kota besar dalam rentang waktu 24 tahun. Studinya menunjukkan mereka yang tinggal di daerah rawan polusi memiliki noda gelap dan kerutan lebih banyak. Namun, sebenarnya apa saja dampak buruk yang disebabkan oleh polusi udara?.
1. Jerawat
Polusi udara banyak mengandung debu kotoran yang menyumbat kelenjar minyak di kulit. Jika terjadi pada kulit wajah maka jerawat tidak bisa dihindari lagi.
2. Flek hitam
Polusi udara dapat menyebabkan iritasi kulit dan menyebabkan warna kulit tidak merata. Akhirnya, flek hitam menjadi tak terhindarkan.
3. Penuaan dini
Penuaan dini terjadi tidak hanya dikarenakan paparan sinar matahari berlebih. Tetapi, juga disebabkan polusi udara yang membuat kulit dehidrasi dan mengering. Pada akhirnya, kulit mengalami garis halus dan kerutan sehingga penuaan dini terjadi.
4. Kanker kulit
Kulit dapat menyerap berbagai zat berbahaya yang terhimpun dalam polusi udara. Jika dibiarkan dalam waktu lama maka risiko terjadinya kanker kulit semakin besar.