Petroleum jelly adalah produk hasil dari proses penyulingan minyak dan bukan termasuk dalam kosmetik karena hanya salep topikal. Fungsinya memang memiliki sejuta manfaat, sayangnya bisa dibilang tidak ramah lingkungan. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan pemakaian produk bisa menyebabkan masalah kulit sehingga tidak baik digunakan secara berlebih.
1. Tidak memelihara kulit
Petroleum jelly tidak memberi segala nutrisi untuk kulit karena tidak memiliki sifat penyembuhan. Meski petroleum jelly bersifat oklusif, penggunaannya harus berbarengan dengan humektan sehingga air yang ditarik ke kulit dari udara bisa menghidrasi dan melembutkan kulit.
2. Penghalang kulit
Petroleum jelly telah digunakan untuk merawat kulit kering dan pecah-pecah. Saat digunakan, produknya menjadi penghalang kulit karena melindungi dari faktor eksternal, seperti air, bakteri, dan udara. Negatifnya, produknya membentuk penghalang tebal yang membuat kulit tidak bernapas.
3. Menumpuknya lemak dalam tubuh
Petroleum jelly mengandung hidrokarbon yang bisa terakumulasi dalam jaringan lemak di tubuh karena kulit tidak mencernanya dengan baik. Jika jelly dioleskan terus menerus akan menumpuk dan menyebabkan tubuh terkontaminasi. Penelitian menunjukkan hidrokarbon yang diserap dalam jangka panjang bisa membahayakan kandungan serta ASI.
4. Menyebabkan kerusakan kolagen
Petroleum jelly dioleskan ke kulit akan menghalangi penyerapan nutrisi penting sehingga mempercepat proses penuaan dini. Proses ini juga mampu menyebabkan kerusakan kolagen dan membuat kulit jadi keriput.
5. Dominasi esterogen
Efek samping dari petroleum jelly adalah risiko dominasi esterogen. Ini akan menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan mengakibatkan masalah autoimun, alergi, infertifilitas, serta memengaruhi reseptor hormon dalam tubuh.