Ketika mengalami susah tidur, insomnia, stres dan kecemasan yang tinggi, obat tidur menjadi pilihan agar di malam hari tetap bisa tidur dengan nyenyak. Obat tidur sendiri bermacam-macam, dari benzodiazepin (obat anti kecemasan) seperti Xanax, Valium, Ativan, dan Librium, barbiturat (obat penenang), dan banyak lagi.
Obat-obatan ini bekerja untuk menekan sistem saraf pusat sehingga memicu otak lebih tenang. Sayangnya, obat-obatan ini bekerja dalam jangka pendek dan membuat tubuh menjadi ketergantungan. Selain itu mengonsumsi obat tidur secara rutin dapat menyebabkan masalah memori dan kesadaran diri.
Efek samping obat tidur dapat lebih berbahaya jika digunakan oleh orang yang memiliki masalah paru-paru seperti asma atau emfisema karena mengganggu ritme pernapasan normal. Efek samping umum dari obat tidur seperti:
Selain yang disebutkan di atas, ada juga efek samping yang berbahaya yaitu parasomnia. Parasomnia adalah gerakan, perilaku dan tindakan yang tidak dapat dikendalikan, seperti berjalan sambil tidur. Meskipun jarang terjadi, parasomnia akibat obat tidur dapat menimbulkan perilaku yang lebih ekstrem seperti makan sambil tidur, menelpon sambil tidur, bahkan mengemudi sambil tidur. Karena dilakukan tanpa kesadaran, tentunya parasomnia akan sangat berbahaya dan sulit dideteksi kapan akan terjadi.
Jika efek samping yang disebutkan di atas terjadi kepadamu, segera konsultasikan ke dokter. Kamu bisa mengurangi konsumsi obat tidur dengan mendengarkan lagu pengantar tidur yang menenangkan, atau mengikuti kelas yoga untuk menenangkan pikiran.