Retinol menjadi bahan andalan skincare yang dapat mengatasi masalah kulit, seperti jerawat dan anti penuaan. Bahan turunan vitamin A ini sering dijadikan krim perawatan harian bagi sebagian orang. Sayangnya, dari mereka pengguna skincare retinol terkadang masih melakukan kesalahaan umum. Sehingga, hasilnya menjadi tidak maksimal.
1. Konsentrat terlalu tinggi
Kandungan retinol dalam skincare yang dijual di pasaran berbeda-beda. Amannya, kandungan retinol di angka 0,1 sampai 0,5 persen terutama di awal pemakaian. Jika angka konsenstrat mencapai 2 persen maka telah menyalahi aturan medis. Sebab, retinol yang anka konsentratnya lebih dari 1 persen akan memperburuk masalah kulit terutama pemilik kulit sensitif.
2. Pemakaian terlalu dini
Untuk kamu yang usianya 20-an baiknya menghindari produk retinol ini. Sebab, usia 20-an baiknya fokus menghidrasi dan menjaga kulit dari paparan sinar matahari serta polusi. Sedangkan, usia ideal pemakaian retinol adalah 40-an.
3. Sensitif jika terkena sinar matahari
Kulit akan menjadi sensitif jika menggunakan produk skincare berbahan retinol pada pagi hari. Ini dikarenakan retinol dan sinar matahari bertolak belakang. Sinar UVA akan merusak retinol yang sudah diaplikasikan ke kulit setelah 30 menit sehingga tidak berfungsi lagi. Baiknya gunakan retinol pada malam hari.
Untuk kamu yang ingin menggunakan skincare retinol, baiknya juga memahami beberapa hal agar tidak terjadi kesalahan. Kamu perlu mencobanya lebih dulu sebelum menjadikan skincare retinol ini sebagai perawatan wajah. Kamu bisa melakukan patch test pada area pergelangan tangan atau belakang kuping untuk mengetahui kecocokan kulitmu dengan retinol. Meski, retinol termasuk bahan paling ringan di antara turunan vitamin A lainnya tetapi bukan tidak perlu melakukan patch test.
Pelajari juga cara melapisi produk retinol. Hindari penumpukan pengaplikasian retinol dengan zat aktif lainnya, seperti AHA yang dapat membuat pergantian sel pada steroid. Setiap kandungan juga membutuhkan pH optimal kulit yang berbeda.