Kebanyakan orang sulit membedakan fungal acne dengan jerawat biasa. Sebab, fungal acne memang tampak seperti jerawat kebanyakan. Namun, sebenarnya jerawat ini disebabkan oleh ragi atau jamur yang menggelembungkan folikel rambut pada kulit dan menyebabkan benjolan seperti jerawat. Kondisi tersebut secara teknis disebut sebagai pityrosporum folliculitis atau malassezia folliculitis. Normal jika fungal acne hidup di kulit, namun jika tak terkendali dapat menyebabkan kondisi kulit lainnya, seperti dermatitis seboroik. Sementara, jerawat biasa muncul karena bakteri, hormon, dan yang lainnya.
Kondisi kulit yang normal, ada keseimbangan antara bakteri dan jamur. Namun jika terjadi sesuatu yang menghilangkan bakteri, jamur bisa tumbuh lebih dari seharusnya, menyebabkan iritasi kulit, peradangan, dan fungal acne. Penyebab fungal acne terkadang muncul dari kebiasaan diri sendiri, seperti sering mengenakan pakaian ketat. Memiliki kondisi medis tertentu yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh juga bisa membuat lebih rentan terhadap jerawat fungal, seperti diabetes dan HIV.
Fungal acne biasanya akan muncul berupa benjolan merah dan pustula seragam di bagian dada, lengan atas, dan punggung, serta akan terasa sangat gatal. Untuk mengatasi fungal acne, kamu bisa mengganti gaya hidup, seperti segera mandi, mengganti pakaian setelah olahraga, atau kenakan pakaian yang sedikit longgar.
Jika mengganti gaya hidup masih tidak membantu, cobalah pengobatan topikal yang dijual bebas. Biarkan produk tersebut teraplikasi pada kulit selama sekitar lima menit, baru bilas. Jika gejalanya berlanjut hingga sekitar tiga minggu, kunjungi dokter kulit. Fungal acne masih bisa muncul lagi.
Sebagai tindakan pencegahan, gunakan produk anti jamur sebagai pengganti sabun biasa. Kesalahan terbesar dalam mengatasi fungal acne adalah mengiranya sebagai jerawat biasa, karena produk untuk jerawat biasa dapat memperburuk gejala fungal acne, terutama antibiotik.