Keramas atau mencuci rambut merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut. Rambut akan terlihat berkilau, terhindar dari masalah kulit kepala dan rambut, serta tidak bau bila mampu mengatur waktu intensitas keramas. Lalu, bagaimana jadinya bila jarang keramas? Adakah dampak buruk untuk kulit kepala dan rambut? Simak ulasan berikut ini:
1. Sakit kepala
Tak hanya rambut dan kulit kepala, kepala pun bisa terkena dampaknya. Penataan rambut seperti diikat akan membuat tegang rambut yang berpengaruh juga kepada saraf di kepala hingga menyebabkan sakit.
2. Rontok lebih banyak
Jika sudah lama tidak keramas, maka rambut secara wajar akan rontok lebih banyak saat keramas pertama kali. Ini dikarenakan rambut yang kotor akan mudah rapuh dibanding rambut terawat.
3. Volume rambut berkurang
Jika jarang mencuci rambut, makan banyak minyak dan debu yang menempel. Belum lagi, jika terlalu sering styling rambut, produknya juga akan menempel. Nah, hal ini akan berdampak kontraproduktif dengan kemampuan rambut membentuk volume.
4. Gatal dan bau
Menempelnya minyak dan debu akan memicu munculnya ketombe yang membuatnya gatal. Semakin digaruk, justru kulit kepala akan terluka. Hasilnya, akar rambut pun melemah dan semakin rontok. Tumpukan minyak dan debu juga akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Ini juga berlaku bagi hijabers yang menutup kepalanya dan mengikatnya seharian. Rambut yang tertutup akan membuatnya jadi lepek, lembab, dan bau.
5. Rambut kasar dan kusam
Rambut akan terasa kasar dan kusam karena penumpukan debu dan minyak. Polusi ini akan menutupi kilau rambut alami dan teksturnya pun berubah menjadi kusam meski sudah keramas.
Produk rekomendasi :