Manusia mengalami rambut rontok sekitar 50 sampai 100 helai per hari. Ini masih terbilang normal dan wajar, bahkan tidak bisa dianggap kamu mengalami rambut rontok jika yang hilang sebanyak itu setiap hari. Sebab, rambut kamu memiliki 100 ribu lebih helai dan setiap rambut rontok akan digantikan dengan yang baru secara bersamaan. Meski begitu, pasti kamu khawatir karena rambutmu rontok terus-menerus. Jika kamu merasa resah dengan hal ini, kamu bisa cara tahu penyebab rambut rontok.
1. Terlalu sering menata rambut
Terlalu sering menata rambut menggunakan hair tools atau produk rambut berbahan kimia keras bisa memengaruhi akar rambut dan menyebabkan rambut rapuh serta rontok, sulit untuk kembali tumbuh.
2. Kulit kepala tidak sehat
Kulit kepala tidak sehat menyebabkan peradangan sehingga rambut sulit tumbuh dengan baik. Kondisi kulit yang menyebabkan rambut rontok termasuk dermatitis seboroik, psoriasis, dan infeksi jamur.
3. Rambut rontok turunan
Rambut rontok bisa terjadi akibat genetik dari orang tua. Kamu berisiko mengalami kerontokan rambut lebih besar jika kedua orang tua mengalami rambut rontok. Kondisi ini tidak menutup kemungkinan akan muncul sekitar usia 20-an. Rambut rontok akan tergantikan dengan rambut baru berukuran sama. Namun pada kasus ini, setiap rambut baru akan memiliki tekstur yang semakin tipis dan halus karena folikel rambut mengecil serta kelamaan berhenti tumbuh sama sekali.
4. Stress
Folikel rambut mengandung beberapa sel aktif dalam tubuh yang membutuhkan oksigen, protein, vitamin, dan mineral terus menerus. Hormon stres menyebabkan pembuluh darah kecil yang memasok folikel menciut. Berkurangnya nutrisi tersebut dapat menyebabkan rambut kusam, rontok, bahkan beruban. Siklus hidup rambut memiliki tiga fase penting, masa pertumbuhan, masa istirahat, dan masa rontok. Stres berat bisa mengganggu siklus rambut, sehingga mempercepat rambut mengalami kerontokan. Tandanya bisa dilihat dari helai rambut rontok dari akar (memiliki kantung lonjong seperti bola lampu ujungnya). Kantung ini artinya rambut telah melalui keseluruhan fase pertumbuhan, mengindikasikan siklusnya telah dipercepat akibat pengaruh stres.
5. Kehamilan
Sekitar 40 persen perempuan hamil mengeluh rambutnya rontok. Saat hamil mengalami rambut rontok terjadi akibat adanya perubahan hormonal pada tubuh. Kadar hormon progesteron meningkat sehingga rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah. Saat hamil, biasanya perempuan rentan mengalami kekurangan zat besi, vitamin, dan mineral sehingga menyebabkan rambut rontok. Ada pula, perempuan yang mengalami rambut rontok usai melahirkan. Ini dikarenakan kekurangan vitamin B. Oleh karenanya, penting menjaga pertumbuhan sel agar folikel rambut tetap sehat. Kamu bisa mengonsumsi ubi jalar, bawang putih, dan tomat untuk mengatasi rambut rontok. Dan normal jika perempuan hamil mengalami rambut rontok, jadi kamu tidak perlu khawatir.
6. Anemia
1 dari 10 wanita berusia 20-49 tahun mengalami anemia akibat defisiensi zat besi. Wanita memiliki pendarahan menstruasi atau tidak mencukupi kebutuhan zat besi cenderung mengalami anemia. Anemia akibat kekurangan zat besi menyebabkan kelelahan dan kulit memucat. Kamu juga bisa mengalami sakit kepala, sulit konsentrasi, telapak tangan, kaki dingin, dan rambut rontok. Wanita umumnya memerlukan 18mg zat besi setiap hari dan 8mg pasca menopause.
7. Menopause
Wanita secara alami menghasilkan sejumlah kecil hormon testosteron yang sebelum menopause seimbang dengan jumlah esterogen. Ketika kadar esterogen menurun sebelum atau selama menopause, testosteron meningkat. Dalam folikel rambut, testosteron diubah menjadi hormon yang lebih kuat sehingga dapat menonaktifkan folikel rambut memicu kerontokan rambut.
8. Penyakit autoimun
Alopecia areata adalah gangguan autoimun tubuh yang sistem kekebalan tubuh menganggap rambut sebagai partikel asing berbahaya dan balik menyerang folikel rambut. Alopecia areata menyebabkan kebotakan kecil pada kulit kepala atau pitak, kerontokan rambut pada bagian alis, atau bulu kaki. Para ilmuwan memperkirakan faktor penting gangguan ini akibat stres meski belum diketahui penyebab pastinya.
9. Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Ini adalah gangguan ketidakseimbangan antara hormon seks wanita dan pria. Kelebihan hormon androgen bisa menyebabkan timbulnya kista dalam rahim, kenaikan berat badan, risiko rentan diabetes, perubahan siklus menstruasi, ketidaksuburan, dan rambut rontok. PCOS pada wanita juga bisa menimbulkan pertumbuhan rambut yang tidak semestinya pada sejumlah bagian tubuh, seperti kumis dan jenggot.
10. Trichotillomania
Ini adalah gangguan kontrol impuls yang menyebabkan seseorang secara terus menerus dan tanpa sadar mencabut rambutnya. Kondisi ini mengiritasi kulit kepala dan merontokkan perlindungan alami rambut. Kondisi umum ditemukan pada wanita dan pria.